21 November 2022

Kisah Pemuda Inspiratif Peraih Gelar Delegasi Terbaik Pada Turkiye International Movement 2022

SINAR-Wisuda ke 51 Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta di pertengahan bulan November sudah berlalu menyisakan kisah inspiratif. Prosesi wisuda kali ini mencetak sejarah sebagai wisuda dengan jumlah wisudawan terbanyak sepanjang berdirinya UIN Raden Mas Said Surakarta. Dari 1259 wisudawan terdapat 760 wisudawan lulus dengan predikat cumlaude.

Dan salah satunya adalah Panji Putra Ariyanto, S.Sos. Lulusan terbaik dari Fakultas Ushuluddin dan Dakwah ini meraih IPK 3,87. Studinya diselesaikan dalam jangka waktu 3 tahun 9 bulan saja.

Pemuda asal Karanganyar ini memiliki kisah unik dan membanggakan selama menjadi mahasiswa. Panji bisa dikatakan sebagai salah satu mahasiswa paling produktif dalam hal prestasi. Penerima beasiswa Bidikimisi ini pernah menyandang gelar Delegasi Terbaik dalam Turkiye International Movement 2022.

Pemuda kelahiran 21 tahun yang lalu ini menjadi sarjana pertama di keluarga, gelar sarjana sosial diperoleh dari proses panjang ngangsu kawruh di UIN Raden Mas Said Surakarta. Empat tahun dirinya belajar berfokus pada kajian public relations dalam perspektif keilmuan komunikasi dan penyiaran Islam dengan beasiswa bidikmisi sebagai sumber pembiayaan.

Perjalanan akademik Panji lalui beriringan dengan aktivitas organisasi dan sosial kemasyarakatan. Sejak pertama kali menjadi anggota Forum Mahasiswa Bidikmisi dan KIP Kuliah (Formasi) pada tahun 2018 Panji aktif di program-program sosial kemanusiaan. Pada tahun 2021 saya diberikan amanah sebagai Ketua Umum Forum Mahasiswa Bidik Misi – KIP Kuliah UIN Raden Mas Said Surakarta. Amanah ini memberikan kesempatan besar bagi Panji untuk berkontribusi. Satu tahun melayani, bersama pengurus Panji menginisiasi program UKT Call Center, yakni pinjaman dana tanpa bunga untuk pembayaran UKT bagi mahasiswa penerima Bidik Misi-KIP Kuliah yang kesulitan membayar sehingga tidak perlu mengajukan cuti karena gagal bayar dan tidak dicabut beasiswanya.

Selain bergiat di Formasi, Panji juga berkontribusi lewat hobi menulis dan public speaking. Panji pernah menulis esai berjudul “Bayam” diterbitkan majalah Basis No.11-12 tahun 2019 berisi kritik terhadap praktek konsumsi sayur organik yang produksinya masih menggunakan pestisida. Opini merespons kerusuhan demonstrasi penolakan hasil pemilu 2019 dengan judul “People power, untuk Apa?” terbit di media daring islamsantun.org. Tulisan ini membawa pesan agar umat melakukan perenungan untuk tidak menempatkan nafsu politik di atas kesehatan nurani dan nalar serta segera melepaskan sikap intoleran-sektarian. Panji juga tergabung dengan Komunitas Menulis Memoar dan berhasil menerbitkan buku memoar berjudul “Cinta Pertama dan Terakhir, Memoar Perjalanan Cinta, Luka dan Bahagia”

Disamping menulis esai Panji juga menekuni penelitian dan penulisan artikel ilmiah. Panji pernah melakukan penelitian mandiri terkait potensi podcast sebagai media dakwah berhasil terbit di jurnal terindeks Sinta 2. Panji juga pernah melakukan penelitian terkait citra perempuan dalam iklan politik merespons masifnya pemasangan baliho kampanye salah satu tokoh politik perempuan. Bersama mentee program mentoring penelitian LPM Dinamika kami menulis artikel ilmiah berjudul “Bagaimana Gamers Berperilaku Trashtalk?” berhasil terbit di jurnal Literasi.   

Kebebasan berekspresi Panji manfaatkan untuk menginspirasi dengan menjadi pembicara di berbagai seminar, podcast, dan pelatihan. Diskusi dengan tema “Birahi Politisi Nir-Empati” saya inisiasi pada Agustus 2021 sebagai respons kegaduhan disebabkan ambisi elit politik yang seharusnya tidak dilakukan saat rakyat menderita akibat puncak wabah Covid-19. Panji pernah menjadi tutor pelatihan public speaking berbahasa Inggris bagi mahasiswa penerima KIP Kuliah Angkatan 2019 dan trainer program kelas public speaking bagi anggota salah satu organisasi mahasiswa.

Selain aktif berorganisasi di lingkungan mahasiswa, sejak akhir tahun 2020 Panji aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Panji diberikan amanah sebagai kordinator aspirasi oleh salah satu anggota DPRD Kabupaten Karanganyar. Kesempatan ini Panji jadikan peluang untuk membangun relasi politik sebagai jalan untuk berkontribusi dan mengabdikan diri pada masyarakat. Satu setengah tahun diberikan amanah, telah Panji gunakan untuk mengajukan aspirasi masyarakat kepada pemangku kebijakan. Tiga kilometer perbaikan jalan desa, suntikan dana pembangunan desa wisata, empat penerima perbaikan rumah tidak layak huni, usulan enam siswa tidak mampu penerima KIP, serta bantuan sosial menjadi catatan keberhasilan usaha Panji dalam menyuarakan aspirasi masyarakat.

Kegiatan pengabdian masyarakat dan kerelawanan tidak hanya Panji lakukan melalui kerja politik. Panji pernah menjadi relawan sosialisasi beasiswa KIP-Kuliah bagi siswa SMA hingga ke pelosok lereng Gunung Lawu. Panji menjadi relawan Formasi Mengajar sejak tahun 2020 dan 2021. Pada tahun 2018 pasca ustaz masjid dusun-nya meninggal, Panji menggantikan kerja sosialnya selama satu tahun mengajar TPA yang mengharuskan dirinya bolak-balik Surakarta-Karanganyar. Kesemuanya Panji lakukan sebagai bentuk syukur terhadap karunia Tuhan dan wujud tanggung jawab moral saya sebagai manusia.

“Bagi saya, setiap perbuatan baik adalah momen bagi saya untuk terlahir kembali sebagai sebenarnya manusia. Menjadi terbaik bukan berarti mengalahkan yang lain, terbaik adalah tentang keberhasilan melawan diri sendiri, dari setiap kemalasan, kesedihan, keterpurukan dan ketakutan. Bukankah menjadi versi terbaik dari diri kita terasa lebih nyaman dibandingkan memuaskan ekspetasi sekitar? Mari menjadi versi terbaik dari setiap diri kita. Menjadi insan yang sentiasa dekat dengan kesalehan sosial pada setiap langkah mengisi waktu berjalanan-nya kehidupan ” pungkas Panji.

Kisah Pemuda Inspiratif Peraih Gelar Delegasi Terbaik Pada Turkiye International Movement 2022